Jumat, 06 Mei 2011

Workshop Training "Magic Teaching" hadir di Surabaya 4 Juni 2011

Sukses di beberapa kota, akhirnya menarik minat Rotaract Club se-Surabaya & Malang Area untuk bekerja sama dengan motivator dan penulis buku Best Seller "Happiness Inside" Mr. Gobind Vashdev untuk mengulang kesuksesan "Magic Teaching". Kali ini hadir di Surabaya, di Gramedia Expo 4 Juni 2011.
berikut beberapa kisah sukses "Magic Teaching" yang sengaja saya tampilkan di note ini, untuk Anda :)
selamat membaca !!
========

SD BIMS Abianbase Gelar Seminar "Magic Teaching" Denpasar (Bali Post)
Senin (9/2) kemarin, SD Bina Insan Mandiri Sejahtera (BIMS) Abianbase bekerja sama dengan Rotary Club menggelar seminar "Magic Teaching". Menariknya, seminar yang menampilkan pembicara tunggal Mr. Gobind Vashdev itu tidak hanya diikuti oleh guru-guru SD BIMS Abianbase semata. Namun, juga diikuti sekitar 75 orang guru SD se-Kecamatan Mengwi, Badung.

Ketua Yayasan BIMS Fery Yudi Setiawan dan Kepala SD BIMS Abianbase I Made Izakaria mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan itu sebagai wujud partisipasi aktif dalam upaya peningkatan kualitas guru. Dengan mengundang pembicara Mr. Gobind Vashdev yang dikenal aktif mengembangkan metode pembelajaran magic teaching, minimal para guru SD di Mengwi memiliki nilai tambah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada murid-muridnya. "Inti dari magic teaching ini, bagaimana menjadikan proses belajar mengajar (PBM) di kelas itu menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan bagi siswa. Dengan begitu, mereka tidak merasa khawatir dan takut lagi pergi ke sekolah karena kegiatan belajar mengajar terasa begitu menyenangkan dan tidak membosankan," kata Fery yang dibenarkan oleh Izakaria.
Menurut Izakaria, bukan zamannya lagi para guru memerankan diri sebagai guru killer. Paradigma itu, tegas dia, wajib direformasi dan para guru harus mampu mengembangkan metode pembelajaran yang edukatif, komunikatif dan menyenangkan. "Guna kepentingan itulah kami mengundang Mr. Gobind untuk berbicara dalam seminar ini. Metode magic teaching yang beliau kembangkan memang sangat relevan dan efektif dalam menciptakan PBM yang edukatif, komunikatif dan menyenangkan tersebut," katanya.

Pada kesempatan itu, Fery dan Izakaria menegaskan bahwa SD BIMS Abianbase yang baru beroperasi satu semester sudah sangat siap menerima siswa-siswa baru pada tahun ajaran 2009/2010 mendatang. Baik dari segi kesiapan fasilitas gedung, sarana prasarana penunjang pendidikan maupun ketersediaan tenaga pengajar berkualitas. Keduanya juga menjamin lulusan SD BIMS Abianbase akan memiliki keunggulan komparatif karena sejak kelas I mereka sudah diberikan pengayaan di bidang keterampilan berbahasa Inggris dan teknologi informasi tanpa melupakan mata pelajaran muatan lokal seperti Bahasa Bali, ekstrakurikuler menari dan berbagai seni budaya Bali lainnya. "Kami punya komitmen bulat untuk mencetak SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi tanpa harus melupakan nilai-nilai budaya Bali," tegas Fery yang dibenarkan oleh Izakaria. (ian/*)
( sumber : http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=11&id=10964)
-----------

DARI KEPERCAYAAN DIRI SEORANG GURU SAMPAI PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
(Bp. Djoko P.W., S.Pd)

Gobind Vashdev, sorang motivator dari Bali memberikan materinya mengenai MAGIC TEACHING menjabarkan dalam materinya adalah sebagai berikut :         
1.    Pengajaran mesti harus menarik dan senantiasa harus ada perubahan. Di dalam mengajar, tidak monoton dan tidak terjebak di dalam rutinitas yang menjemukan. Menurut beliau mesti harus ada ledakan yang hebat dan dahsyat dalam mengajar, artinya guru mesti harus penuh dengan kreatifitas. Sebagai contoh mengajak murid – murid untuk bangkit berdiri, lalu membuat suatu gerakan bebas, boleh meloncat, boleh berteriak atau mengeluarkan suara yang sudah ditentukan, hal ini lebih baik dari pada murid hanya duduk diam, mendengarkan, dan mengantuk. “ Gila adalah melakukan hal yang sama berulang – ulang, namun mengharapkan hasil yang berbeda “. Menurut Albert Einsten.
Pengajaran yang penuh kreatifitas membuat anak didik menjadi riang gembira dan membuat tidak mengantuk.
2.    Keluar dari Zona Comfort ( zona nyaman ). sering seorang guru terjebak di zona nyaman, menyampaikan materi pelajaran dari tahun ke tahun itu – itu saja tanpa adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang baru, metode mengajarnya juga sama, bahkan memberikan evaluasi pengajaran juga sama.
“ Guru menjadi manager pembelajaran di pusat – pusat pembelajaran dengan menempatkan siswa menjadi klien pengacara atau profesi lain “ David Kerr, Chief Executive, Southland Polytechnic. Guru menjadi manager tidak mungkin hanya melakukan hal yang sama dari tahun ke tahun, tapi harus mampu mengikuti perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu, di mana perubahan tersebut juga merupakan kebutuhan dari anak didik dan orang tua dari anak didik kita.     
Gobind Vashdev menutup dengan kalimat, “ Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang anda dapat gunakan untuk merubah dunia “, Saya rasa itu benar, dan mari kita lakukan perubahan tersebut, selama kita masih dipercaya dan berdiri di tengah – tengah anak didik kita. Dunia kita memerlukan perubahan, perubahan menuju ke tujuan yang lebih baik.
(sumber :http://smpk.yski.info/index.php?option=com_content&view=article&id=170%3Aprofesionalisme-guru&catid=61%3Aartikel-guru&Itemid=144)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar